24 Cara Menggunakan Bahasa Tubuh yang Baik

Memperhatikan bahasa tubuh yang baik adalah hal yang penting dan tidak boleh diremehkan, karena seringkali seseorang menilai kepribadian orang lain dari bahasa tubuhnya.
Bahasa tubuh sering dijadikan tolak ukur bahwa seseorang memiliki daya tangkap dan tingkat kecerdasan yang baik. Selain itu bahasa dan gerak tubuh bisa menjadi daya pikat dan menghasilkan aura yang positif.
Ketika Anda tersenyum maka Anda mengirimkan aura kebahagiaan kepada sekitar, demikian juga diri Anda sendiri juga akan merasa lebih bahagia. Ketika Anda duduk dan berjalan dengan tegap maka membuat Anda terlihat energik, dan Anda pun juga merasa lebih energik.
Selain itu, ketika Anda membuat gerakan tubuh lambat (tidak terburu-buru) maka orang-orang akan melihat Anda sebagai sosok yang tenang, dan diri Anda juga merasa lebih tenang.
Mengatur bahasa tubuh yang baik dan positif adalah hal yang sangat penting, manfaatnya selain Anda akan terlihat bagus oleh orang-orang, juga bahasa tubuh yang baik akan membuat Anda bisa lebih positif.
Bahkan dengan memiliki bahasa tubuh yang baik dan tepat maka bisa menjadi kunci penting menggapai kesuksesan.
Dengan bahasa tubuh yang baik akan membuat seseorang bisa lebih mudah dalam mengembangkan hubungan kerja, serta memberikan pengaruh dan motivasi positif bagi para rekan kerja. Hal ini berdampak positif bagi karir kerja Anda.
Walau tanpa bicara, ternyata bahasa tubuh akan menjelaskan tentag apa yang sedang Anda rasakan. Tanpa disadari tubuh kita sebenarnya “berbicara” lebih banyak tentang diri kita dibanding mulut.
Bahasa tubuh menyampaikan perasaan dan emosi yang tidak diungkapkan dalam kata-kata, bahasa tubuh ini memiliki peran vital dalam interaksi sosial.
Oleh karena itu, penting sekali untuk menggunakan kebiasaan bahasa tubuh yang baik. Kabar baiknya bahwa bahasa tubuh bisa dilatih, terdapat banyak trik agar bahasa tubuh kita memberikan dampak positif dan juga disukai banyak orang.

Cara Memiliki Bahasa Tubuh Yang Baik

1. Saat Berdialog atau Komunikasi, Arahkan Badan Anda ke Lawan Bicara
Orang-orang dapat dengan mudah menerka tentang reaksi dan tingkat perhatian Anda terhadap mereka. Saat Anda beremu dengan seseorang (apalagi orang yang baru dikenal), maka arahkan tubuh Anda sepenuhnya pada mereka.
Dengan begitu mereka akan merasa bahwa Anda memberikan perhatian penuh pada diri mereka, hal ini akan berdampak positif bagi diri Anda karena orang-orang nantinya akan lebih menghargai diri Anda, sebagai balasan dari perlakukan baik Anda kepada mereka.
Sebuah kesalahan ketika Anda berbicara dengan seseorang, namun tidak menghadapkan tubuh Anda sepenuhnya kepada lawan bicara, atau hanya kepala saja yang menghadap lawan bicara namun tubuh menghadap ke arah yang lain.
Lebih buruk lagi, baik kepala maupun tubuh tidak menghadap sama sekali kepada lawan biacara, maka hal ini membuat lawan biacara Anda merasa bahwa dirinya tidak dihargai, hal ini berbahaya karena bisa saja nantinya mereka akan membalas perlakuan buruk yang diterima.
2. Hindari Mengangguk Terlalu Sering
Sebenarnya hal yang bagus ketika lawan bicara menjelaskan sesuatu lalu Anda mengangguk sebagai isyarat bahwa Anda mengerti.
Namun jika keseringan mengangguk (seperti burung pelatuk) maka anggukan kepala tersebut akan tampak seperti dibuat-buat, sehingga memberikan kesan kurang baik pada lawan bicara.
Jika Anda berlebihan dalam mengangguk maka suasana pembicaraan menjadi terasa aneh, dan juga memberikan kesan negatif kepada lawan bicara. Sebenarnya dengan sesekali mengangguk sebagai tanda mengerti maka itu sudah cukup.
3. Jangan Lupa Untuk Tersenyum
Gagal untuk tersenyum saat bertemu dengan orang lain (apalagi orang yang baru dikenal) maka akan memberikan kesan bahwa Anda tidak tertarik melakukan pembicaraan dengannya.
Jika kondisi lingkungan atau budaya tempat Anda berada mengharuskan untuk selalu tersenyum ketika bertemu orang lain, maka sebuah kesalahan yang akibatnya bisa fatal ketika kita tidak tersenyum saat bertegur sapa dengan orang lain, karena kita akan dinilai sebagai seorang yang yang tidak ramah.
Sebenarnya tersenyum adalah suatu tindakan yang sangat mudah, sederhana, dan yang paling menyenangkan di dunia. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak terseyum.
Bahkan dengan terseyum maka akan membuat Anda lebih bahagia, dan membuat Anda bisa memiliki banyak teman yang baik-baik.
4. Lakukan Kontak Mata yang Baik
Saat berdialog tentunya kontak mata dengan lawan bicara sangat penting, hal ini memberikan indikasi bahwa Anda tertarik dan fokus pada topik pembicaraan dengan lawan bicara.
Oleh karena itu, ketika bercakap-cakap dengan lawan bicara maka pastikan Anda memberikan kontak mata sehingga lawan bicara memahami bahwa Anda terfokus padanya.
Melakukan kontak mata bisa mempererat hubungan pembicaraan. Namun tentunya kontak mata yang dilakukan yaitu tidak dengan cara menatapnya secara tajam karena ini justru membuat lawan bicara menjadi tidak nyaman. Kontak mata dilakukan dengan santai.
Apabila Anda akan mengalihkan pandangan sejenak, maka lakukan secara lembut dan perlahan, lalu lakukan kontak mata kembali. Dengan bahasa tubuh seperti ini akan memberikan kesan bahwa Anda adalah orang yang cerdas dan memiliki wawasan luas.
Kontak mata sangat perlu, jika anda tidak terbiasa melakukan kontak mata pada lawan bicara, maka mulai dari sekarang latihlah diri untuk terus melakukannya. 
5. Buatlah Bahu Untuk Selalu Rileks
Saat kondisi jiwa sedang tegang, maka Anda akan merasakan kedua bahu juga ikut terasa tegang dan kaku. Hal ini bisa dirasakan dan terlihat dari posisi bahu yang agak terangkat dan cenderung maju ke depan.
Kondisi bahu yang tegang seperti ini, jika dibiarkan saja maka akan membuat rasa tegang yang dialami semakin memburuk. Selain itu, gesture bahu juga akan terlihat kurang baik.
Oleh karena itu, usahakan agar Anda merilekskan dan mengendurkan ketegangan pada bahu. Hal ini ternyata bisa membantu untuk meredakan rasa tegang, dan juga mencegah Anda terlihat kurang baik.
6. Hindari Menyilangkan Tangan atau Kaki
Menyilangkan tangan atau kaki bisa memberikan kesan bahwa Anda orang yang tertutup dan terlalu waspada terhadap lawan bicara, sehingga hal ini tidak menimbulkan hubungan pembicaraan yang baik.
Oleh karena itu, bukalah posisi tangan dan kaki Anda (jangan disilangkan), sehingga Anda terhindar dari dicurigai sebagai orang yang tertutup, terlalu berhati-hati, atau bahkan orang yang sombong.
7. Cara Berjabat Tangan yang Baik
Jabat tangan menjadi cara yang sangat bagus ketika bertemu, baik itu bertemu orang yang dikenal maupun belum dikenal. Lakukan-lah jabat tangan yang bisa membuat suasana pertemuan menjadi hangat.
Selain itu cara berjabat tangan juga bisa tergantung dari kondisi, situasi, dan dengan siapa kita berjabat tangan. Berjabat tangan bisa dalam suasana formal, wawancara kerja, hingga saat bertemu teman-teman.
Beberapa tips berjabat tangan yang baik, yaitu lakukan kontak mata saat berjabat tangan, dan jangan lupa untuk memberikan senyum tulus.
Ingat!! Berikan senyuman tulus dari hati, karena berbeda antara senyuman tulus dari hati dengan seyuman yang dibuat-buat (tidak dari hati). Senyuman tulus akan membuat orang lain bahagia dan menjadikan suasana lebih hangat.
Melakukan kontak mata dan senyuman saat berjabat tangan akan menjadikan Anda terlihat sebagai orang yang ramah. Kemudian ucapkan kalimat seperti “Selamat siang Pak” atau semacamnya. Jika Anda sesama muslim maka bisa mengucapkan “Assalamualaikum Pak”. Hal ini akan menunjukan bahwa Anda memberikan penghargan pada lawan bicara.
Dalam berjabat tangan jangan terlalu lembek, lakukan jabat tangan dengan erat dan tegas, namun bukan berarti terlalu keras karena itu malah akan menyakiti.
8. Pastikan Postur Tubuh Anda Senantiasa Lurus (Tegap)
Cara mengirimkan pesan bahasa tubuh yang sangat baik yaitu dengan memiliki postur tubuh yang tegap lurus, baik itu Anda sedang duduk maupun berdiri.
Dengan posisi tegap maka akan mencegah Anda duduk membungkuk, hal ini membuat Anda akan terlihat bagus oleh orang-orang.
Adapun jika posisi duduk Anda adalah membungkuk maka ini akan memberikan pesan bahasa tubuh yang negatif, Anda akan terkesan oleh orang-orang disekitar sebagai sosok yang tidak enerjik, pemalas, tidak antusias, rendah semangat atau bahkan dituduh tidak menghargai lawan bicara.
Postur tubuh tegap juga akan menjadikan Anda terlihat berwibawa, namun berbeda dengan kesombongan, dimana kesombongan adalah penyakit hati dan sifat buruk yang suka meremehkan orang lain.
Oleh karena itu, posisi tegap tentunya disertai dengan sifat rendah hati dan menghargai orang lain. Maka attitude Anda akan terlihat “perfect”.
9. Perkirakan Perilaku Yang Akan Anda Munculkan
Ketika dalam satu kondisi yang mungkin menjadikan Anda merasa canggung, sehingga tidak tahu hal yang harus dilakukan, dimana “lengan dan tangan” Anda serasa kebingungan untuk diposisikan seperti apa.
Tidak jarang orang-orang yang dalam kondisi seperti itu, mencoba menepiskan kecanggungan dengan cara menyilangkan lengan di depan tubuh, memutar-mutar rambut, dan melakukan hal-hal aneh lainnya.
Sikap yang terbaik sebenarnya adalah tetap menjaga lengan di samping tubuh. Ketika Anda merasa tidak nyaman, maka pastikan Anda memiliki sesuatu untuk dipegang, contohnya buku, pulpen, atau lainnya. Hindari menyembunyikan tangan di saku, karena itu merupakan posisi tubuh yang kurang enak dilihat.
10. Hindari Sikap Suka Terburu-buru
Yang namanya terburu-buru itu umumnya tidak baik. Mengambil keputusan tentang suatu hal penting secara terburu-buru akan berdampak buruk. Demikian juga terburu-buru dalam meyalahkan orang lain maka nantinya kita sendiri yang malu karena salah dalam melemparkan tuduhan.
Hal lainnya juga berlaku dalam sikap yang terburu-buru, seperti terburu-buru dalam makan, berjalan dan lainnya, akan membuat Anda terlihat kurang baik.
Dalam berjalan, makan dan sikap-sikap lainnya harus dilakukan dengan tenang. Sehingga dengan membiasakan dan melatih diri agar bersikap selalu tenang, maka Anda akan lebih mudah untuk memiliki bahasa tubuh yang baik.
Manfaat lainnya, Anda akan terlihat oleh orang lain sebagai sosok yang penuh ketenangan, selain itu dengan membiasakan diri untuk selalu tenang maka akan mencegah resiko stress.
11. Buatlah Jarak Antara Kedua Kaki
Dalam posisi berdiri maupun duduk, hindari sikap kaki yang terlalu rapat, hendaknya membuat jarak antar kedua kaki secukupnya (jangan terlalu lebar), sehingga hal ini akan membuat Anda terlihat sebagai orang yang cukup percaya diri, serta merasa nyaman dengan posisi duduk atau berdirinya.
12. Jangan Membungkuk
Duduklah dengan tegak, jika duduk dengan posisi membungkuk maka hal ini akan membuat Anda terlihat seperti orang yang tidak bersemangat, tidak memiliki gairah, dan semacamnya.
Duduklah dalam posisi tegak, namun tetap dengan sikap yang santai. Sehingga duduk dengan posisi tegak bukan berarti menandakan tegang.
Demikian juga saat berdiri, hindari berjalan dengan posisi tubuh membungkuk, berjalanlah dengan tegak namun tetap santai.
13. Saat Bercakap-cakap Sambil Duduk, Condongkan Badan Sedikit kepada Lawan Bicara
Saat bercakap-cakap dalam posisi duduk, maka berikan indikasi bahwa Anda tertarik tentang apa yang disampaikan oleh lawan bicara, condongkan badan Anda sedikit ke arahnya.
Condongkan sedikit saja, jangan terlalu condong karena Anda akan terlihat aneh nantinya, sehingga lawan bicara menjadi tidak nyaman.
Jika pembicaraan bersifat santai (tidak membahas hal yang serius) maka tidak mengapa memposisikan tubuh agak menyender ke bangku, namun jangan berlebihan dalam mecondongkan badan ke belakang karena nantinya Anda akan terlihat sombong oleh lawan bicara.
14. Posisi Kepala Tetap Lurus ke Depan
Saat berbicara dengan seseorang maka jangan melihat ke bawah. Hal ini akan membuat lawan bicara Anda berpikir bahwa Anda merasa tidak nyaman berbicara dengannya.
Selain itu, menundukan pandangan saat berdialog akan membuat Anda terlihat sebagai orang yang tidak percaya diri. Untuk itu, biarkan kepala dalam posisi tegap saat bercakap-cakap, buatlah diri Anda rileks dan menikmati percakapan yang sedang dilakukan.
15. Hindari Gerakan Kegelisahan
Contohnya seperti sering meremas-remas jari, menggoyang-goyangkan kaki, mengetuk-ngetuk jari di atas meja, menggaruk-garuk, dan semacamnya. Melakukan gerakan seperti ini bisa membuat Anda akan terlihat seperti orang yang nervous atau gugup.
Melakukan hal tersebut juga bisa mengganggu fokus dan perhatian lawan bicara, sehingga membuat kualitas percakapan Anda menurun.
Nah, agar Anda bisa terlihat kredibel maka hindari dari sering melakukan gerakan-gerakan kecil yang tidak perlu. Dalam berdialog, fokuslah memperhatikan lawan bicara sehingga memberikan kesan bahwa Anda berkonsentrasi penuh pada isi pembicaraan.
16. Hindari Tekanan Suara Sangat Tinggi
Di lingkungan tempat Anda berada, lebih-lebih lagi saat berada di tempat kerja, kualitas suara Anda ternyata bisa menjadi faktor kunci tentang bagaimana karyawan dan atasan Anda menilai diri Anda.
Orang yang berbicara dengan nada tinggi akan dinggap sebagai orang yang kurang empati dan lebih mudah gugup dibandingkan orang yang berbicara dengan tekanan suara normal (tenang).
Berbicara dengan nada suara yang tenang akan menjadikan diri Anda nantinya memperoleh simpati dari orang lain, serta perkataan atau pendapat Anda akan lebih sering didengar (dihargai).
17. Biarkan Gerak Tangan Ikut Berbicara
Selain mulut yang perlu aktif berbicara, tangan juga perlu memiliki peran saat Anda berbicara. Bahkan bahasa tubuh bisa mempengaruhi pola pikir sehingga menggunakan gerak tangan bisa mengembangkan cara berpikir.
Selain itu, berbicara sambil menggerakkan tangan dapat melancarkan dan meningkatkan skill berbicara.
18. Jika Anda Merasa Tidak Percaya Diri, Cobalah Tersenyum
Tersenyum dapat bermanfaat besar bagi baiknya sikap Anda. Orang-orang cerdas lebih memilih untuk memperlihatkan senyuman ketika memperoleh tekanan, karena seyuman ternyata bisa menstimulasi pola pikir, memunculkan rasa percaya diri, dan juga bisa menjadi lebih dipercaya oleh orang lain.
Seyuman akan membuat wajah menjadi lebih nyaman dilihat, serta bisa memunculkan aura positif.
19. Jaga Ekspresi Wajah yang Baik
Hal ini secara umum mungkin mudah dilakukan, namun yang menjadi poin disini adalah menjaga ekspresi wajah ketika dalam kondisi sulit dikendalikan.
Seperti ketika menghadapi problem di kantor, atau habis “didamprat” oleh atasan yang emosional, atau rekan kerja menyebalkan, atau kondisi-kondisi lainnya yang memberatkan diri Anda.
Kondisi seperti yang disebutkan diatas, tentunya sedikit banyak akan menyebabkan Anda secara alamiah ingin meluapkan emosi.
Mungkin wajah setelahnya akan menjadi murung, marah, dan pesimistis, yang kemudian akan memancarkan aura negatif. Hal ini perlu dihindari, sehingga Anda perlu untuk memiliki kemampuan dalam mengontrol ekspresi wajah, kemampuan seperti ini sebenarnya penting sekali dimiliki oleh para pekerja.
Sehingga seberat apapun kondisi emosi yang dialami, Anda tetap bisa mengupayakan untuk mengontrol ekspresi wajah agar tetap sewajarnya, sehingga diri Anda akan terhindar dari memancarkan aura negatif.
Jika Anda mengalami situasi yang terlalu berat, maka Anda perlu berkonsultasi dengan ahlinya untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi.
20. Hindari Mengecek Ponsel Saat Bercakap-Cakap
Jika hal ini Anda lakukan, maka berarti Anda memberikan isyarat pada lawan bicara Anda bahwa Anda ingin berada di tempat lain, bahkan bisa saja lawan bicara Anda menganggap bahwa Anda meremehkan dirinya, sehingga hal bisa bisa merusak hubungan Anda dengannya.
Adapun jika memang Anda terpaksa untuk mengecek ponsel, maka sebelumnya minta permisi dahulu untuk menunda pembicaran sementara.
21. Hindari Berdiri dengan Tangan di Pinggang
Berdiri dengan tangan di pinggang saat bercakap-cakap dengan orang lain, jelas ini bukan sikap tubuh yang baik. Anda akan dianggap sebagai orang yang sok berkuasa, meremehkan orang lain, atau bahkan orang yang arogan.
Berdirilah dengan posisi yang wajar, yaitu posisi yang tidak terlalu merendah dan tidak juga terlihat seperti orang yang congkak.
22. Tampakkan Pose yang Membuat Anda Terlihat Kuat
Buat sikap tubuh yang semantap mungkin. Fokuskan pandangan dengan baik dan konsisten, angkat bahu, jadikan mulut mudah tersenyum, dan juga mantapkan langkah Anda.
Dengan “pose” yang seperti itu (namun jangan berlebihan) akan membuat Anda terlihat baik, manfaat lainnya adalah Anda akan jauh lebih rileks.
Riset membuktikan bahwa dengan berpose seperti yang disebutkan itu, bermanfaat untuk mengurangi hormon kortisol penyebab stres di dalam tubuh. Sehingga dengan sikap tubuh itu akan bisa membuat Anda lebih tenang dan percaya diri.
23. Hindari Menguap
Ketika bercakap-cakap dengan orang lain, apalagi jika dia adalah atasan Anda, maka hindari sebisa mungkin menguap, tahan keinginan menguap semampunya.
Hal itu karena menguap memberikan kesan kurang baik, lawan bicara akan mengira Anda sedang bosan atau mengantuk.
Atau yang paling buruk jika Anda terlalu sering menguap, lawan bicara akan menilai Anda sebagai seorang yang pemalas dan rendah semangat.
24. Hal Lainnya
Jika berpegian ke negara lain, Anda perlu mengidentifikasikan norma-norma budaya, dimana apabila Anda baru saja mengenal budaya baru, maka Anda perlu untuk menyesuaikan bahasa tubuh dengan norma-norma di sana.
Norma-norma budaya seringkali berhubungan dengan bahasa tubuh, seperti seberapa banyak kontak mata yang harus dilakukan, dll. Hal ini bisa berbeda-beda antar wilayah atau budaya.
Sehingga apabila Anda tidak menunjukkan bahasa tubuh yang sesuai dengan norma penduduk lokal, maka kemungkinan bisa terjadi salah paham.
Hal lainnya, bahwa bisa saja seseorang salah dalam mengartikan bahasa tubuh. Misalnya, orang-orang umumnya menginterpretasikan lengan yang terlipat di dada sebagai indikasi bahwa seseorang sedang menunjukkan karakter defensif atau menjaga jarak. Namun, bisa saja itu hanya karena tubuhnya kedinginan.

Cara Membaca Karakter Melalui Bahasa Tubuh

Bahasa tubuh sering dijadikan tolok ukur karakter seseorang. Dimana seseorang akan mudah dikenali dengan membaca bahasa tubuhnya. Mengenai hal ini, berikut tips mudah membaca bahasa tubuh seseorang:
Duduk Tegak
Sikap ini menunjukan seseorang terbuka dan tertarik dengan apa yang sedang dibicarakan.
Pandangan Mata Ke Kanan Atas
Bahasa tubuh ini bisa diartikan seseorang sedang berusaha mengingat-ingat fakta yang pernah terjadi.
Pandangan Mata Ke Kiri Atas
Bahasa tubuh ini bisa diartikan seseorang tengah berimajinasi, atau mencoba mengarang sesuatu yang bukan fakta. Sehingga bahasa tubuh ini bisa menandakan seseorang tengah berusaha berbohong.
Tangan Di Atas Meja
Kedua tangan saling memegang di atas meja menunjukan bahwa seseorang menginginkan pembicaraan cepat diselesaikan.
Bertolak Pinggang
Menunjukkan seseorang yang terlalu percaya diri, atau mungkin orang tersebut berkarakter sombong atau arogan.
Melipat Tangan di Depan Dada
Menunjukan sikap tidak terbuka terhadap perkataan atau ide lawan bicaranya.
Menghela Nafas
Menghela nafas saat berbincang-bincang bisa diartikan bahwa dirinya bosan dengan materi pembicaraan.
Berbicara Menyamping 
Lawan bicara ingin segera lepas (pergi) dari Anda.
Berdehem Sebelum Memulai Bicara
Lawan bicara membutuhkan waktu lebih untuk memikirkan jawaban, atau sedang mencari ide kalimat.
Berjabat Tangan dengan Erat
Menjebat erat tangan lawan bicara (bahkan disertai tepukan punggung) menunjukan bahwa dia adalah orang yang ramah, terbuka dan senang bertemu dengan Anda.
Berjabat Tangan dengan Lemah
Menunjukan lawan bicara tidak begitu menghargai Anda, atau menganggap pertemuan dengan Anda bukanlah hal yang penting.
Memasukan Tangan Dalam Saku
Memasukan tangan ke dalam saku celana sering dilakukan untuk menenangkan perasaan dan menguasai keadaan di dalam jiwa agar tenang.
Berbicara dan Melihat Anda Dari Atas Ke Bawah
Menandakan lawan bicara Anda sedang mencoba menerka dan menilai diri Anda, baik secara fisik maupun kepribadian, serta memiliki keinginan untuk mencari tahu tentang latar belakang dan diri Anda secara lebih dalam.
Berbicara dan Menatap Tajam Anda
Lawan bicara sedang mencoba membaca dibalik bahasa tubuh Anda, utamanya tentang kejujuran dari kalimat-kalimat yang Anda ucapkan.

Ciri-Ciri Orang Berbohong: Mulai dari Menggaruk Leher, Memalingkan Pandangan, Jumlah Kedipan, dll.
Menurut penelitian Dr. Morris, gerak isyarat seperti menggaruk leher umumnya dilakukan dengan memakai jari telunjuk, situasi ini menunjukkan akan adanya rasa ragu atau ketidakpastian dari perkataan yang baru saja diucapkan oleh pelakunya.
Jika ditemukan gerakan isyarat lain yang mengikutinya (seperti menutup mulut dan meggosok hidung) maka garukan leher (baik bagian depan atau belakang) juga bisa menjadi isyarat kebohongan.
Respons saraf-saraf disekitar leher ketika sedang berbohong maka akan timbul rasa gatal.
Gerakan bahasa tubuh lainnya yang menandakan seseorang sedang berbohong, yaitu bisa diketahui dari banyaknya jumlah kedipan, memalingkan pandangan, dan menggosok mata.
Mata adalah gerbang jiwa dan hati. Mata akan menceritakan segalanya, dimana mata secara alamiah bisa menceritakan suasana hati, termasuk juga ketika seseorang sedang berbohong.
Ketika berbohong maka mata akan berupaya untuk melihat ke arah lain, seperti ke bawah, atas, atau lainnya (selain ke arah lawan bicara). Bahkan tidak jarang mata akan menerawang entah kemana (tidak jelas), ketika mulut mengeluarkan kalimat kebohongan.
Sering juga, memalingkan pandangan karena berbohong akan diikuti dengan gerakan menggosok mata seolah-olah gatal (padahal tidak gatal).
Gerakan menggosok mata tidak harus dilakukan tepat dibagian mata, bisa juga di bagian sekitar mata (seperti bagian bawah mata atau sekitar alis).
Selain itu, cara lain mendeteksi kebohongan yaitu dengan mencermati terjadinya peningkatan jumlah kedipan mata. Dimana orang yang berbohong akan cenderung merasa gugup, yang menyebabkan saraf matanya akan bekerja lebih cepat.
Sehingga hal yang cukup menakjubkan pada sebuah acara TV terkenal, MacGyver selalu menebak apakah lawan bicaranya sedang berbohong atau tidak hanya dengan menghitung jumlah kedipan matanya.
=====
Telegram Channel : @motivasindo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Khasiat dan Manfaat Kopi Stamina di Apotik untuk Tubuh Anda